Pages

21 May 2010

Panduan Usaha Kecil Menengah

Oleh : Elvia Puspa Dewi

Usaha kecil menengah memiliki karakteristik yang unik yang memerlukan perhatian khusus. Beberapa orang mungkin ragu mengenai bagaimana mudahnya mengembangkan usaha. Disini saya menyajikan beberapa saran tentang bagaimana usaha kecil menengah dapat bertahan bahkan di masa yang penuh gejolak.

1. Berkonsentrasi pada teknologi inti dan outsource pekerjaan yang bukan keahlian anda, ingat satu-satunya tujuan outsourcing adalah menghemat biaya sumber daya manusia yang merupakan kebutuhan utama agar bisnis tumbuh atau bertahan. Bahkan tren akhir-akhir Human Resources Outsourcing adalah perekrutan asisten virtual yang pada dasarnya memanfaatkan keuntungan para usaha kecil menengah di zaman ini.

Prinsip-prinsip Bisnis Rumahan

Oleh : Elvia Puspa Dewi
Bisakah orang sukses bisnis rumahan ? Melihat kembali banyak usaha bisnis rumahan yang gagal. Begitu banyak kegagalan yang sering kita dengar sehingga kita mulai meragukan bahwa keberhasilan dalam bisnis rumahan. Tapi kita berharap kegagalan itu tidak akan terjadi karena kita telah menerima bimbingan dari orang-orang yang sudah sukses dalam berbisnis.

Jika anda gagal jangan cepat menyerah melainkan tambah ketekunan agar anda mampu mencapai keberhasilan sehingga lolos dari kegagalan bisnis rumahan. Sepanjang jalan anda akan menemukan banyak hal yang tidak kita inginkan dalam perjalanan usaha.

Wira Usaha (Review)

Oleh : Elvia Puspa Dewi


Wira usaha adalah proses yang dialami oleh sekelompok orang guna mengambil resiko waktu dan uang dalam mengejar peluang untuk mencapai nilai dan pertumbuhan melalui inovasi tanpa melihat sumber daya yang sekarang mereka miliki.

Tiga tema penting dalam definisi wira usaha adalah mengejar peluang, inovasi dan pertumbuhan. Para wira usahawan mengejar peluang peluang untuk mengembangkan bisnisnya dengan mengubah, merevolusi, mengolah atau memperkenalkan produk atau jasa baru.

19 May 2010

Sri Mulyani Mengaku Menang, Idrus Berang

By budi, okezone.com

"Di antara Anda semua yang ada di sini, saya ingin mengatakan bahwa saya menang. Saya berhasil."

JAKARTA - "Dan untuk itu, saya hanya ingin mengatakan sebagai penutup, sebagian dari Anda mengatakan apakah Sri Mulyani kalah? Apakah Sri Mulyani lari? Dan saya yakin banyak yang menyesalkan keputusan saya. Banyak yang menganggap itu adalah suatu loss atau kehilangan. Di antara Anda semua yang ada di sini, saya ingin mengatakan bahwa saya menang. Saya berhasil. Kemenangan dan keberhasilan saya definisikan menurut saya karena tidak didikte oleh siapapun termasuk mereka yang menginginkan saya tidak di sini."

16 May 2010

Mengatasi Masalah Jerawat

Jerawat atau Acne adalah masalah yang sering dihadapi oleh remaja, baik putra maupun putri. Tentu saja hal ini membuat panik, kesal, dan jengkel para remaja padahal justru pada diusia inilah seharusnya mereka tampil percaya diri.

14 May 2010

Mahasiswa di Aceh Tawuran, 4 Luka

Ratusan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) terlibat aksi tawuran di komplek kampusnya di Darussalam, Banda Aceh, Jumat (14/5/2010). Empat mahasiswa luka-luka.
BANDA ACEH _ Ratusan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) terlibat aksi tawuran di komplek kampusnya di Darussalam, Banda Aceh, Jumat (14/5/2010). Empat mahasiswa luka-luka.

Massa dari Pemerintahan Mahasiswa (Pema) bersama Lembaga Dakwah Kampus (LDK) terlibat saling lempar dan pukul dengan massa dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan BEM Fakultas.

Informasi dihimpun okezone di lokasi kejadian menyebutkan, tawuran berawal dari ketidaksepahaman antar kedua kubu dalam sidang umum mahasiswa yang digelar di pelataran Gedung AAC Unsyiah, pagi tadi.

Saat itu, Pema Unsyiah menginginkan pihaknya diberi kewenangan sebagai otoritas tertinggi lembaga mahasiswa dan UKM-UKM di Unsyiah harus tunduk ke mereka.

Pema juga ingin mereka berhak memberi sanksi kepada UKM dengan persetujuan legislatif mahasiswa. Pasal yang menyatakan kewenangan itu diprotes oleh mahasiswa dari UKM didukung BEM Fakultas, hingga ruangan sidang memanas, berujung ricuh.

"Karena Pema ngotot pada pendiriannya jadi ribut," kata Arif Maulana, seorang mahasiswa Unsyiah. Kericuhan di ruangan reda saat memasuki waktu shalat Jumat, sekitar pukul 12.30 WIB.

Celakanya, usai waktu shalat Jumat, sekitar pukul 14.30 WIB, di luar ruangan ketegangan terjadi lagi.

Kedua kelompok massa mulai mempersenjatai dirinya masing-masing dengan balok, besi dan batu. Tiba-tiba, terlibat saling lempar batu, kemudian saling kejar dan adu pukul. Tak puas dengan itu, massa ikut merusak Sekretariat Pema Unsyiah.

Empat mahasiswa jadi korban dan terpaksa dibawa ke Rumah Sakit.
Aksi tawuran reda setelah Polisi dan pihak rektorat turun menenangkan massa, sore tadi.

Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unsyiah, Rusli Yusuf menyatakan, aksi itu terjadi hanya karena mis komunikasi antara kedua kubu mahasiswa. "Dalam dua hari ini, kita akan melakukan negosiasi untuk mendamaikan mereka," kata dia.

13 May 2010

Penarikan Penyidik Polri di KPK Tak Terkait Anggodo

By dede.suryana, okezone.com,
Mabes Polri membantah isu miring soal penarikan sejumlah penyidik yang dititipkan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai bentuk pencabutan dukungan terhadap institusi antikorupsi ini.

JAKARTA - Mabes Polri membantah isu miring soal penarikan sejumlah penyidik yang dititipkan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai bentuk pencabutan dukungan terhadap institusi antikorupsi ini.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, lembaganya sudah berkoordinasi dengan KPK terkait penarikan itu.

"Sudah koordinasi untuk cari solusi. Penyidik kita banyak, nanti akan ada penggantian, permohonan ditunda sementara," ujar Edward saat konferensi pers di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/5/2010).

Penggantian ini, kata Edward, memang rutin dilakukan dan ini adalah tahun kedua penyidik Polri berada di KPK dan sudah mengalami perpanjangan sesuai perminta KPK. "Sudah diperpanjang para penyidik ini tahun ke-2," jelasnya.

Edward juga membantah, penarikan itu terkait dengan Anggodo Widjojo, mengingat empat penyidik itu, masing-masing Dafief, Bambang Tertianto, Irhamni, dan Rony Samtana, adalah penyidik kasus Anggodo.

Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) mencurigai rencana Mabes Polri menarik empat penyidik yang dipinjamkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki motif tertentu.

"Kami khawatir ada pihak-pihak tertentu yang meminta Mabes Polri untuk menarik (para penyidiknya), motifnya untuk menghambat penanganan kasus Anggodo," ujar Wakil Koordinator ICW Emerson Juntho.

ICW Curigai Penarikan Penyidik Anggodo Pesanan

By dede.suryana, okezone.com

Indonesia Corruption Watch (ICW) mencurigai rencana Mabes Polri menarik empat penyidik yang dipinjamkan ke KPK bermotif tertentu. Sebab, mereka adalah penyidik kasus Anggodo Widjojo.


JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) mencurigai rencana Mabes Polri menarik empat penyidik yang dipinjamkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki motif tertentu.

Sebab, mereka adalah orang-orang yang tengah menangani kasus Anggodo Widjojo, terdakwa perkara dugaan suap ke pimpinan KPK.

"Kami khawatir ada pihak-pihak tertentu yang meminta Mabes Polri untuk menarik (para penyidiknya), motifnya untuk menghambat penanganan kasus Anggodo," ujar Wakil Koordinator ICW Emerson Juntho saat dihubungi wartawan, Rabu (12/5/2010).

Emerson berharap agar para pimpinan KPK meminta Mabes Polri menunda atau membatalkan niatnya, agar penyidikan kasus Anggodo berjalan lancar. Apalagi, dalam perkara yang melibatkan Anggodo itu turut menyeret sejumlah nama pejabat di lembaga hukum.

"Bisa jadi ada kepentingan dan pihak-pihak yang terganggu dalam Mabes Polri. Kita hanya bisa mendorong penyidik agar independen untuk menghindari intevensi," ungkapnya.

Dengan kejadian ini, kata Emerson, pimpinan KPK perlu didorong untuk mengangkat penyidik independen agar tidak terganggu dengan persoalan seperti ini.

Selain bisa terhindar dari intervensi, juga bisa untuk menghindari ketergantungan lembaga penegak hukum lain. "Kalau masih mengambil penyidik dari lembaga penegak hukum lain, justru rentan dengan intervensi lembaga asalnya," terang dia.

Diketahui, KPK telah menerima surat dari Polri pada tanggal 3 Mei 2010 lalu bernomor R/703/V/2010/Sde tentang permintaan penarikan empat penyidik KPK yang bernama Dafief, Bambang Tertianto, Irhamni, dan Rony Samtana. Mereka adalah penyidik kasus Anggodo.

12 May 2010

12 Tahun Tragedi Trisakti dan Penegakan Hukum

By anton, okezone.com
Reformasi dan demokratisasi di Indonesia sudah memasuki usia ke-12 tahun. Sejak reformasi, struktur dan sistem ketatanegaraan banyak berubah.
12 Tahun Tragedi Trisakti dan Penegakan Hukum
JAKARTA – Reformasi dan demokratisasi yang berlangsung di Indonesia sudah memasuki usia ke-12 tahun. Sejak reformasi, struktur dan sistem ketatanegaraan banyak berubah.
Di antaranya, pembatasan masa jabatan presiden maksimal 2 periode.
Tak hanya itu, presiden dan wakil presiden sampai tingkat bupati dan wali kota juga dipilih secara langsung oleh rakyat. Hal yang sama juga berlaku untuk para wakil rakyat di DPR dan DPD. Yang paling terasa tentu saja kebebasan pers dan kebebasan menyampaikan pendapat dan berserikat.
Dalam berbagai kesempatan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sering kali menyatakan, kebebasan harus berbarengan dengan penegakan hukum dan kepatuhan terhadap hukum. Praktiknya, masih menjadi perdebatan. Seriuskan Presiden, dan seluruh aparat penegak hukum melaksanakan hukum?
Mari kita kembali saja reformasi. Dua belas tahun lalu atau 12 Mei 1998, situasi Indonesia khususnya Ibu Kota Jakarta sedang genting. Demonstrasi mahasiswa untuk menuntut reformasi dan pengunduran diri Presiden Soeharto kian membesar tiap hari. Dan kita tahu, aksi itu akhirnya melibatkan rakyat dari berbagai lapisan.
Peristiwa itu diliput dan disiarkan secara luas oleh media massa. Melalui televisi, mereka yang berada di pelosok negeri pun bisa menyaksikan perkembangan aksi mahasiswa. Demikian juga dengan masyarakat internasional.
Salah satu momentum penting yang menjadi titik balik perjuangan mahasiswa adalah peristiwa yang menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti, Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendrawan Sie.
Mereka ditembak aparat keamanan saat melakukan aksi damai dan mimbar bebas di kampus A Universitas Trisakti, Jalan Kyai Tapa Grogol, Jakarta Barat. Aksi yang diikuti sekira 6.000 mahasiswa, dosen, dan civitas akademika lainnya itu berlangsung sejak pukul 10.30 WIB.
Beberapa aksi simbolik menandai demonstrasi ini. Di antaranya penurunan bendera Merah Putih menjadi setengah tiang sebagai pertanda keprihatinan terhadap kondisi bangasa. Puas melakukan orasi, siang harinya pintu kampus dibuka dan mahasiswa melakukan long march menuju Gedung MPR/DPR.
Di sinilah awal mula tragedi kemanusiaan itu. Ketika sampai di depan kantor Wali Kota Jakarta Barat, mahasiswa dihadang oleh aparat keamanan bersenjata pentungan dan tameng.
Negosiasi sempat berlangsung antara perwakilan mahasiswa dengan Komandan Kodim Jakarta Barat Let Kol Amril dan Wakil Kapolres Jakarta Barat Mayor Herman. Mahasiwa meminta agar mereka diizinkan melanjutkan long march.
Permintaan itu tak dikabulkan. Aparat beralasan, aksi itu akan menimbulkan kemacetan lalu lintas dan menimbulkan kerusakan. Akhirnya, sekira pukul 16.45 mahasiswa mengalah dan bergerak kembali ke kampus, setelah dibujuk Dekan Fakultas Hukum Universitas Trisakti Andi Andojo.
Namun, pada saat akan kembali ke kampus, tiba-tiba aparat mengejar, memukul dan menembaki mahasiswa dengan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam. Akibatnya, empat mahasiswa tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Ironis, karena mereka justru diserang pada saat akan dan beberapa di antaranya sudah kembali ke kampus.
Tewasnya keempat mahasiwa tersebut tidak mematikan semangat rekan-rekan mereka. Justru sebaliknya, kejadian itu menimbulkan aksi solidaritas di seluruh kampus di Indonesia. Apalagi, pemakaman mereka disiarkan secara dramatis oleh televisi. Keempat mahasiswa itu menjadi martir dan diberi gelar pahlawan reformasi.
Puncak dari perjuangan itu adalah ketika Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden pada Kamis, 21 Mei 2008.
Sayangnya, walaupun sudah berlalu 12 tahun, penuntasan kasus hukum kasus Trisakti, dan juga Semanggi I dan Semanggi II tetap tidak selesai. Mereka yang dulu menentang reformasi dan bertangggungjawab terhadap tewasnya mahasiswa, tetap melenggang tanpa pernah dihukum. Bahkan, kini turut menikmati hasil reformasi itu sendiri.

Susno Ditangkap

Liputan6.com
Jakarta: Usai diperiksa di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji ditangkap. Terhitung pukul 17.00 WIB, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri itu resmi ditangkap tim penyidik Mabes Polri. Susno tersangkut kasus dugaan gratifikasi sebesar Rp 500 juta dari tersangka Sjahril Djohan, seseorang yang disebut Susno sebagai makelar kasus kelas kakap. Tim penyidik selama 1 x 24 jam akan melakukan pemeriksaan intensif. Dan jika diperlukan atau cukup bukti akan dilakukan penahanan. Demikian disampaikan Inspektur Jenderal Pol. Edward Aritonang kepada SCTV, Senin (10/5) petang. “Setelah diperiksa hari ini, tim penyidik menganggap perlu menangkap Susno Duadji,” ucap Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri tersebut.(MLA/ANS)

Susno Ditahan, Polri Menikam Diri Sendiri

By anton, okezone.com
Respons penangkapan mantan Kabareskrim Komjen Polisi Susno Duadji datang dari pengarang buku Bukan Testimoni Susno, Izharry Agusjaya Moenzir.
JAKARTA – Respons penangkapan mantan Kabareskrim Komjen Polisi Susno Duadji yang dilakukan Mabes Polri terkait kasus Arwana datang dari pengarang buku Bukan Testimoni Susno, Izharry Agusjaya Moenzir.
Dalam status akun Facebooknya, Izharry mengritik penangkapan tersebut.
“Tindakan Polri menangkap Susno ibarat menikamkan belati ke tubuh sendiri. Ini bunuh diri! Berjuta belati lain akan menikam dari segala penjuru,” kata Izharry dalam statusnya di akun Facebooknya, Senin (10/5/2010).
Meski telah ditahan, namun dukungan terhadap Susno terus bertambah, setidaknya hal itu terlihat dalam grup Dukung Susno Duaji untuk Kebenaran dengan jumlah dukungan mencapai 193.491 orang.
“Maju terus Pak Susno. Percayalah Tuhan tidak akan pernah keliru dlm menunjukan KEBENARAN. Walaupun bersalah sekalipun, tp dgn membongkarnya maklar kasus ini Pak Susno sudah bertobat. Dan mari kita dukung terus Susno demi keadilan yg hakiki. Jangan sampe Susno jd korban rekayasa para oknum POLRI,” tulis Maria Atanastasia salah seorang Facebooker.

Penuhi Panggilan, Susno Tak Ingin Ada Arogansi Polisi

Susno Duadji sempat tidak memenuhi panggilan Mabes Polri karena menilai pemanggilan tersebut tidak jelas. Namun kenapa Susno akhirnya datang, ini alasannya.
Penuhi Panggilan, Susno Tak Ingin Ada Arogansi Polisi
JAKARTA – Mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji sempat tidak memenuhi panggilan Mabes Polri karena menilai pemanggilan tersebut tidak jelas. Namun kenapa Susno akhirnya datang, ini alasannya.
“Saya ini polisi, masih aktif, dan saya sudah mendengar dari tim pengacara saya (ketika kemarin) datang ke sini menanyakan, meminta jaminan, apakah pemanggilan ini rekayasa dan seterusnya. Namun dijawab tidak,” kata Susno.
Ini dikatakan Susno setelah setibanya di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Senin (10/5/2010), sekira pukul 10.05 WIB. Dalam pemanggilan tersebut, Susno didampingi oleh tim kuasa hukum Assegaf dan kawan kawan.
Kedua, lanjut Susno, polisi tetap akan melayangkan surat pemanggilan kedua. Ketiga, Kapolri Bambang Hendarso Danuri sempat menyatakan Susno dapat dipanggil paksa.
“Saya ini polisi, saya sangat cinta dengan lembaga ini. Apa lagi saya mantan Kabareskrim, dan saya tidak ingin polemik tidak datang, justeru merusak nama baik Polri sehingga keluar arogansi,” tandasnya.
“Jadi kalau arogansi keluar, maka yang rugi adalah polisi. Kalau polisi rugi saya juga. Baju saya cokelat dan saya sangat cinta dengan lembaga ini,” tegasnya.
Ditanya kemungkinan jadi tersangka, Susno berujar, “Jangan pakai kemungkinan lah,” tuturnya seraya masuk ke dalam Bareskrim.

03 May 2010

Dijemput Maut, Sukarno Batal Nikahkan Anak Bulan Depan

By muhammad.ramdan, okezone.com, Updated: 5/3/2010 1:09


Salah satu korban meninggal di lokasi tabrakan antara Kereta Api Bangun Karta,jurusan Jombang-Jakarta adalah Sukarno (60), kernet bus Langsung Jaya,warga Petoran, Jebres, Solo.

KARANGANYAR _ Salah satu korban meninggal di lokasi tabrakan antara Kereta Api Bangun Karta,jurusan Jombang-Jakarta adalah Sukarno (60), kernet bus Langsung Jaya,warga Petoran, Jebres, Solo.

Adik korban, Kardi, saat dijumpai di Labfor UNS Solo, tampak terpukul dan tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Menurut Kardi, Sukarno, kakaknya tersebut sudah 25 tahun mengabdi sebagai kernet di PO Langsung Jaya.

Di mata keluargannya, Sukarno dikenal sebagai seorang pekerja keras. Sambil menunggu jenazah kakanya tersebut dipulangkan, Kardi menceritakan, bila bulan depan, korban akan menggelar pernikahaan anaknya.

“Rencananya kakak saya mau menikahkan putrinya bulan Juni mendatang. Namun semuanya telah berubah,” ujar Kardi yang memakai kopyah, Minggu (2/5/2010).

Kardi bertemu terakhir tadi pagi, sesaat sebelum Sukarno berangkat bekerja. Kebetulan, antara Sukarno dan Kardi bertetangga, sehingga tahu betul karakter kakaknya. Kardi mengaku tidak ada tanda-tanda khusus pada diri kakaknya tersebut, sebelum meninggal.

Sekitar pukul 06.00 WIB berangkat bekerja dan biasanya pulang sekitar pukul 07.00 sampai 08.00 WIB. “Sampai malam atau sekitar pukul 21.00 WIB belum juga pulang, akhirnya ada telepon dari polisi yang mengabarkan Sukarno telah meninggal karena kecelakaan. Seluruh keluarga masih syok,” imbuhnya.

Pihaknya meminta jenazah segera dibawa pulang agar besok bisa dimakamkan. Namun sampai pukul 23.00 WIB, belum ada keterangan dari pihak kepolisian.

Ditambahkan, ketua RW 6 Sukatno, warga Petoran, Jebres mengatakan, hampir setiap pagi bertemu dengan alharhum Sukarno. Biasanya, sebelum berangkat Sukarno selalu pamitan dan melambaikan tangan.

Namun tadi pagi, dia tidak pamitan juga tidak melambaikan tangan. “Padahal saya bertemu, namun dia tidak pamitan seperti biasanya. Pikir saya, mungkin buru-buru karena sudah ditunggu,” tambahnya.

Sukatno tidak menyangka, jika Sukarno akan pergi selamannya. Soalnya, dia belum pamitan kepadanya. Hanya saja, dia berharap Sukarno mendapatkan tempat di sisi-Nya karena dia bekerja keras. Selama bergaul, Sukarno selalu baik dan familir.

Sementara itu data terakhir korban meninggal dari Polres Karanganyar adalah data korban meninggal Puri Hartanti (35), karyawan Tyfountek Solo, Pengendara Jupiter dan Mr x suaminya dan anaknya Ms X (anak kecil), ciri-ciri wanita, 4 tahun, baju kuning. Sukarno (60), kernet bus Langsung Jaya, warga Petoran Rt 4 RW 6, Jebres, Surakarta.

Aktivis: Boediono Nonaktif Dulu Baru Diperiksa KPK

By anton, okezone.com, Updated: 5/2/2010 5:49 AM


Simbol pejabat negara yang tersemat kepada Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dianggap menghambat pemeriksaan oleh KPK. JAKARTA – Simbol pejabat negara yang tersemat kepada Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dianggap menghambat pemeriksaan oleh KPK. Karena itu aktivis Petisi 28 menilai keduanya harus dinonaktifkan dulu baru dimintai keterangan oleh komisi antikorupsi itu. “Menurut saya penting sekali, posisi mereka yang masih aktif sebagai pejabat negara itu berdampak pada banyak hal. KPK sebagai insitusi penegak hukum kelihatannya rikuh memeriksa seorang Menteri Keuangan apalagi Wapres,” ujar Haris Rusly usai diskusi di Doekoen Coffee, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/5/2010). Ini terlihat, lanjutnya, saat KPK mendatangi Kantor Wapres kemudian tidak menemui Boediono di sana. Mendatangi Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, juga dianggap sebagai hal yang merepotkan. “Menurut saya ini sudah diskriminatif sekali karena posisi mereka sebagai pejabat negara. Mereka diduga kuat terlibat dalam skandal Century, ini bisa mereka memakai posisi ini untuk memanipulasi atau menghilangkan barang bukti yang selama ini sudah mulai terungkap,” ujarnya. Menurutnya alasan tersebut yang mengharuskan mereka dinonakitfkan atau mengundurkan diri. “Kalau seperti ini, proses pemeriksaan sangat terhambat. Aktivitas posisi Boediono sebagai Wapres dan simbol negara sangat menghambat,” tandasnya.

Asteroid Apophis Menabrak Bumi Tahun 2036 atau 2068 ?

Berita Asteroid Apophis yang akan menubruk bumi pada tahun 2036 paling tidak sudah membuat umat manusia di muka bumi ini ketakutan yang luar biasa. Dan berita ini pernah dilansir berbagai media International beberapa tahun yang lalu.

Apakah Asteroid dan Meteor itu ?

Seperti tulisan sebelumnya bahwa Asteroid adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, Ukurannya hanya 1 km lebih dan yang terbesar 700 km. Tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Terdapat beribu-ribu Asteroid dalam

Rosetta Sukses Dekati Asteroid

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma (“ekor”) sementara asteroid tidak.

Asteroid

Asteroid dalam sistem tatasurya


Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres, yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut sebagai planetoid.

Mau bikin akun Paypal ?

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.