Pages

03 May 2010

Apakah Asteroid dan Meteor itu ?

Seperti tulisan sebelumnya bahwa Asteroid adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, Ukurannya hanya 1 km lebih dan yang terbesar 700 km. Tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Terdapat beribu-ribu Asteroid dalam
sistem tata surya. Sebagian besar ditemukan di daerah khusus asteroid antara planet mars dan planet yupiter. Asteroid yang orbitnya melewati orbit bumi dinamakan asteroid “Apollo”. Banyak diantara asteroid yang sudah diberi nama oleh para ilmuwan. Nama asteroid biasanya diberi nama sesuai dengan nama penemunya.


Sejarah penemuan asteroid pertama ditemukan sudah lebih dari dua abad yang lalu, yaitu pada tahun 1801 oleh Piazzi, seorang astronom dari Italia. Asteroid temuannya yang diberi nama Ceres, pada awalnya diduga sebagai planet yang hilang sebagaimana diramalkan oleh hukum Titius-Bode. Benda angkasa tersebut hingga kini memegang rekor sebagai asteroid terbesar di Tata Surya dengan perkiraan mempunyai garis tengah lebih dari 900 kilometer. Asteroid terbentuk dari material dan menjadi saksi terbentuknya proses Tata Surya sekitar empat setengah miliar tahun yang lalu di bawah pengaruh interaksi gravitasi. Sebagian besar populasi asteroid dijumpai berada di antara orbit planet Mars dan Jupiter, daerah yang dikenal sebagai Sabuk Utama (Main Belt). Selain asteroid yang mendiami daerah Sabuk Utama, ada pula kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda, seperti kelompok Trojan dan kelompok asteroid AAA (Triple A Asteroids – Amor, Apollo, Aten).

Sedangkan Meteor atau disebut juga bintang jatuh adalah bagian dari angkasa yang terpisah dari asteroid. Orbit meteor terhadap matahari dinamakan “Meteoroid” yang terdiri dari bebatuan dan bongkahan logam seperti besi dan nikel. Meteor yang jatuh terlihat seperti bola api yang melewati langit dan bercahaya terang. Cahaya ini diakibatkan oleh gesekan dengan atmosfir pada saat meluncur menuju bumi. Karena berkecepatan tinggi maka terjadilah panas dan menghancurkan benda itu sebelum dia jatuh menyentuh bumi.

Pada setiap tanggal 3 Januari, 12 Agustus, dan 14 Desember, secara berkala bumi dihujani beribu-ribu bahkan barjuta-juta meteor yang jatuh ke bumi yang mengakibatkan langit terang benderang dan terlihat indah. Di Indonesia biasa disebut sebagai hujan meteor. Adakalanya meteor jatuh manimpa bumi dan menimbulkan bencana yang hebat. Penyebabnya adalah ukuran meteor yang jatuh tersebut berukuran besar sehingga pada saat bergesekan dengan atmosfir bumi dia tidak habis terbakar diudara. Hal ini pernah terjadi di daerah Antartika, Rusia, Afrika Selatan, Kanada, dan sejumlah tempat lainnya.

Apabila meteor yang jatuh ke bumi mempunyai ukuran yang besar seperti yang terjadi kira-kira 40.000 tahun yang lalu, bisa menyebabkan terbentuknya kawah, seperti kawah Barringer di wilayah Arizona.

Seperti tulisan sebelumnya bahwa Asteroid adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, Ukurannya hanya 1 km lebih dan yang terbesar 700 km. Tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Terdapat beribu-ribu Asteroid dalam sistem tata surya. Sebagian besar ditemukan di daerah khusus asteroid antara planet mars dan planet yupiter. Asteroid yang orbitnya melewati orbit bumi dinamakan asteroid “Apollo”. Banyak diantara asteroid yang sudah diberi nama oleh para ilmuwan. Nama asteroid biasanya diberi nama sesuai dengan nama penemunya.

Sejarah penemuan asteroid pertama ditemukan sudah lebih dari dua abad yang lalu, yaitu pada tahun 1801 oleh Piazzi, seorang astronom dari Italia. Asteroid temuannya yang diberi nama Ceres, pada awalnya diduga sebagai planet yang hilang sebagaimana diramalkan oleh hukum Titius-Bode. Benda angkasa tersebut hingga kini memegang rekor sebagai asteroid terbesar di Tata Surya dengan perkiraan mempunyai garis tengah lebih dari 900 kilometer. Asteroid terbentuk dari material dan menjadi saksi terbentuknya proses Tata Surya sekitar empat setengah miliar tahun yang lalu di bawah pengaruh interaksi gravitasi. Sebagian besar populasi asteroid dijumpai berada di antara orbit planet Mars dan Jupiter, daerah yang dikenal sebagai Sabuk Utama (Main Belt). Selain asteroid yang mendiami daerah Sabuk Utama, ada pula kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda, seperti kelompok Trojan dan kelompok asteroid AAA (Triple A Asteroids – Amor, Apollo, Aten).

Sedangkan Meteor atau disebut juga bintang jatuh adalah bagian dari angkasa yang terpisah dari asteroid. Orbit meteor terhadap matahari dinamakan “Meteoroid” yang terdiri dari bebatuan dan bongkahan logam seperti besi dan nikel. Meteor yang jatuh terlihat seperti bola api yang melewati langit dan bercahaya terang. Cahaya ini diakibatkan oleh gesekan dengan atmosfir pada saat meluncur menuju bumi. Karena berkecepatan tinggi maka terjadilah panas dan menghancurkan benda itu sebelum dia jatuh menyentuh bumi.

Pada setiap tanggal 3 Januari, 12 Agustus, dan 14 Desember, secara berkala bumi dihujani beribu-ribu bahkan barjuta-juta meteor yang jatuh ke bumi yang mengakibatkan langit terang benderang dan terlihat indah. Di Indonesia biasa disebut sebagai hujan meteor. Adakalanya meteor jatuh manimpa bumi dan menimbulkan bencana yang hebat. Penyebabnya adalah ukuran meteor yang jatuh tersebut berukuran besar sehingga pada saat bergesekan dengan atmosfir bumi dia tidak habis terbakar diudara. Hal ini pernah terjadi di daerah Antartika, Rusia, Afrika Selatan, Kanada, dan sejumlah tempat lainnya.

Apabila meteor yang jatuh ke bumi mempunyai ukuran yang besar seperti yang terjadi kira-kira 40.000 tahun yang lalu, bisa menyebabkan terbentuknya kawah, seperti kawah Barringer di wilayah Arizona.

Disadur dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih, kritik dan saran anda adalah masukan yang sangat berharga bagi kami.

Mau bikin akun Paypal ?

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.