Pages

13 September 2011

Bisnis Pertamaku Yang Memusingkan

Haha...Judul yang aneh ?..

Gak lah.. ini benar2 pengalaman yang bikin saya mual di tahun 2009 awal.
Biasa.. kalau memulai di bisnis, banyak orang yang menjanjikan kemudahan yang bakal didapat dan saya masuk perangkapnya !!.
Alkisah, dalam perjalanan pencarian bentuk usaha, bertemulah dengan orang yang susah direm ngobrolnya.
Dia seorang pemain lama special dibidang berbagai limbah pabrik, termasuk majun. Di tempatku majun adalah kain sisa potongan industri pabrik atau garment.

Setelah saya ingin mencoba usaha dibidang apapun dan bertemu orang ini, dia akan mendesak saya agar mau mencoba membelinya (untuk dijual lagi) dengan alasan sayang kalau kesempatan itu tidak diambil. Karena sifatnya barang itu hanya sekedar mampir dan tidak lama lagi bakal segera ada orang yang mengambilnya dengan jumlah keuntungan yang hemh.. menggiurkan buat saya.

Saya yang masih bau cingur di bisnis ini, tanpa berfikir panjang segera meresponnya dengan membayar lunas majun melalui orang itu. Menurutnya, dia sudah minta ijin ke pihak pabrik agar barang itu sementara bisa ditunda dulu beberapa hari digudang pabrik itu sehingga saya ada kesempatan untuk mencari tempat yang sesuai untuk menyimpannya, meskipun sebenarnya masih bingung dimana barang itu akan saya simpan ?.

Coba, apa yang terjadi kemudian didalam kebingungan saya mencari tempat penyimpananya ?. Lah.. ternyata besoknya dia menghubungi saya lagi bahwa ternyata barang itu harus sudah saya angkut dengan berbagai dalih!. Kampret !!..

Karena terdesak, akhirnya saya putuskan untuk mengorbankan kendaraan satu2nya untuk sementara berdiam di pinggir jalan depan rumahku, sementara garasi berubah fungsi jadi gudang terbuka. Diluar dugaan, barang pertamaku itu ternyata memenuhi garasiku bahkan sebagian meluap keluar garasi. Hadeuh..

Sejak barang itu memenuhi garasiku, banyak tetangga dan orang2 yang lewat bertanya, apakah itu ?. Maklum, karena baru pertama kali usaha kayak gitu dan masih ada rasa gengsi, saya bilang itu titipan ade. Haha.. mau usaha kok gengsi ya ?.

Lama juga barang yang mirip tumpukan sampah itu bermukim di garasiku. Setiap kali saya pulang kantor (karena waktu itu saya masih ngantor), rasa pusing dan mualku terasa makin kencang melihat gundukan bak tumpukan sampah. Apalagi setelah beberapa hari kemudian banyak disinggahi tamu sialan.. tikus yang mengacak ngacaknya. Padahal jangankan untuk membereskannya lagi yang sudah diacak-acak tikus brengsek itu, untuk nengok keluar rumah saja saya malu. Istriku seringkali marah2, bahkan anak2ku sering protes karena malu sama teman2nya.

Seminggu sudah barang itu ada di garasi dan tiap hari diomelin orang rumah. Tekanan itulah yang membuat saya seharian hampir ga pernah dirumah karena nyari2 orang yang mau beli barang saya itu. Bahkan terlintas difikiran untuk memberikannya saja kepada orang yang mau membawanya asal segera mengosongkan garasiku. Hehe.. Dasar memang bukan jiwa pebisnis kali ya.. gampang menyerah.

Akhirnya melalui teman dekat sekantor yang bisnisnya sudah bergerak lebih dulu dari saya, mengundang segerombolan orang ( kok segerombolan sih ?) datang ke rumahku ditemani sahabat saya itu. Mereka mulai menanyakan harganya. Setelah saya pasang harga, mereka kelihatan agak sungkan untuk menawarnya. Jadi dia memilih untuk tidak menawar dengan alasan harganya terlalu tinggi !!. Sedih.. padahal harga yang saya tawarkan adalah harga beli, saking pengennya barang itu segera enyah dari tempatku.

Eantah kenapa, saat itu fikiran saya terlintas kepada seorang pedagang di Jogyakarta beberapa tahun yang lalu, ketika akhirnya saya membeli lukisan yang sebenarnya tidak saya butuhkan. Ketika itu saya iseng menanyakan sebuah lukisan dan ternyata harganya diluar dugaan. Waktu itu perkiraan saya harganya cuma 100 atau 200 ribuan, ternyata dia tawarkan 2,5jt. Hah.. ?. dengan jumlah segitu mungkin bagasiku bisa penuh kalau dipake beli oleh2 yang lain.. fikirku.
Waktu itu saya ga jadi nawar karena selain memang saya tidak butuh lukisan itu, juga karena harganya terlalu mahal menurut saya.

Tapi apa coba ?. Penjual lukisan itu merayu saya untuk coba menawar berapapun tawaran saya. Saya coba berdalih, kalaupun saya menawar pasti nawarnya jauh dibawah yang ditawarkan. "Ga apa-apa kok Pak....." katanya, "...berapapun tawaran bapak akan saya hargai".
Ajaib, lukisan itu saya bawa pulang dengan harga 250rb saja !!!. Meskipun sampai sekarang belum dikasih bingkai hehe..

Nah.. ternyata jurus pedagang lukisan itu menjadi inspirasi !!. Saya praktekkan pelajaran itu.
Eh.. ternyata dia menawar juga dengan tawaran pertamanya. Saya coba minta dia naikin tawarannya, padahal  sebenarnya saya cemas, takut dia segera meninggalkan saya.
Dengan sedikit rayuan yang memelas, akhirnya dia mau naikin tawarannya meskipun kelihatannya ragu2. Begitu dia masuk ke tawaran yang kedua, tanpa ragu2 saya salami dia, tanda transaksi itu jadi... dengan catatan hari ini juga garasi harus kosong !.

Terus terang, waktu itu saya serasa menemukan sesuatu yang hilang dan sekarang ditemukan lagi. Bersorak begitu riangnya. Hahay... Saya segera mempermudah dia untuk mencarikannya truk pengangkut waktu itu juga, yang memang belum dia persiapkan. Tak lama kemudian, akhirnya setelah truk datang terjadi aktivitas yang sama dengan ketika barang itu hadir di rumahku.

Mungkin anda bertanya apakah saya untung ?. Ya... jelas untung !!. Untungnya bukan karena harga ada diatas harga beli, tapi untung karena ga jadi dikasihkan gratis ke orang ! haha..
Tapi ga apa-apa, apa artinya hilang uang 90% dibanding dengan rasa malu dan pusing yang harus dirasakan tiap hari selama dua minggu ?.

Makna yang didapat dari kejadian ini: "kita akan berusaha dengan segala kekuatan ketika kita merasa terdesak". Hehe.. kedengarannya sok ahli ya hehe..

Sampai sekarang masih terbayang raut wajah orang yang membeli barang itu. Bagaimana tidak ?. Ketika baru 3/4 jalan barang itu dinaikan ke truk, hujan turun !!. Dia berpeluh keringat menyelamatkan barangnya dari hujan yang kini sudah menjadi miliknya.
Ma'afkan saya Pak, mudah2an jerih payah dan usaha bapak segera diganti dengan keuntungan yang lebih memuaskan. Amin..

2 comments:

Terimakasih, kritik dan saran anda adalah masukan yang sangat berharga bagi kami.

Mau bikin akun Paypal ?

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.