Setelah hampir 2 kali tertipu di ATM karena ATM macet,
akhirnya berkesimpulan bahwa penipu terdiri dari beberapa lapis sebagai
strateginya. Setiap lapisan berbeda orang yang kesemuanya bertugas memberi
saran, petunjuk yang mempersulit korban, dan menggiring korban ke Customer Service yang
salah :
Lapisan ke 1 -> Meyakinkan dan membantu memasukkan ATM
korban.
Ketika kita mencoba bbrp kali gagal memasukkan ATM, tiba2
masuk seseorang dgn membawa kartu yang seolah diapun akan menggunakan ATM yang
sama. Dia memastikan bahwa diapun baru saja melakukan transaksi dan
mencontohkan memasukkan kartu punya dia dan mencabutnya kembali. "Sedikit
dipaksa saja Pak.." katanya, sambil membantu memasukkan kartu kita secara
paksa. Setelah itu diapun pergi keluar ruangan ATM.
Dalam kondisi begitu, kartu yang sudah masuk itu sulit untuk
dicabut/dimasukkan kembali.
Lapisan ke 2 -> Membantu mempersulit keadaan Pertama.
Saat kita kebingungan, entah dari mana datangnya, masuk
orang lain sambil ditangannya membawa ATM juga, seolah dia akan menggunakan ATM
yang sama.
"Kenapa Pak ?"..
"Macet.." Jawab saya singkat..
"Itu kartunya belum masuk Pak, dorong saja.."
katanya sambil tanpa ba.. bi.. bu.. dia membantu mendorong kartu ATM kita yang
masih belum masuk sempurna dengan kartunya yang sudah ada ditangannya tadi..
Ketika kartu sudah masuk tapi masih terlihat ujungnya, ada
notice di layar monitor, bahwa ATM dalam keadaan rusak. Saya menengok ke orang tadi, tapi dia sudah raib entah kemana. Yang terlihat hanya punggungnya dan sudah agak jauh dari ruangan anjungan ATM.
Lapisan ke 3 -> Menggiring kita agar menghubungi CS yang
salah.
Saat semakin bingung
kerena tombol mesin ATM tidak berfungsi, dari belakang saya (orang yang saya anggap sedang mengantri), menyarankan agar segera lapor ke CS. "Segera lapor aja
Pak. Itu ada nomor tlp. CS lokal, pasti penanganannya lebih cepat".
Sarannya sambil menunjuk stiker yang menempel didekat tombol mesin ATM.
Dalam keadaan tidak normal seperti itu, kadang2 otak kita langsung menerima. Logis.. yang lokal pasti ktrnya lebih dekat dgn lokasi anjungan ATM ini sehingga teknisi akan lebih cepat datang ke lokasi.
Dalam keadaan tidak normal seperti itu, kadang2 otak kita langsung menerima. Logis.. yang lokal pasti ktrnya lebih dekat dgn lokasi anjungan ATM ini sehingga teknisi akan lebih cepat datang ke lokasi.
Setelah kita masuk ke jebakannya dgn menghubungi CS palsu,
seperti CS pada umumnya, dia akan menanyakan identitas kita. Dari mulai no.
kartu ATM sampai dgn nama Ibu kandung.
Tapi ketika terakhir dia menanyakan pin-nya, saya segera
sadar.
"Lha.. kok nanya pin Mas ?.." (krn CS-nya laki2).
Dia beralasan agar pinnya diblokir. Hehe.. lucu nih orang,
bego kok dibawa-bawa ya :v
Akhirnya saya tutup percakapannya. Eh.. dia malah telepon
balik.
"Gimana Pak ? nanti pinnya nggak aman, kan kartunya
masih dalam mesin..". Karena saya yakin dia penipu, saya bilang "Sabodo.. dari pada kamu yang
ngambil ?". Eh.. dia mulai sumpah serapah haha.. Daripada buang energi,
disconnected dah.. beres hehe..
Karena segera sadar, saya langsung menghubungi CS yang nomor Phone Bankingnya tertera disana untuk segera memblokir nomor ATM-nya dan memberi keterangan bahwa hari itu juga sebelum jam 15.00 kartu ATM sudah bisa ditanyakan ke ktr pusatnya. Karena ada keperluan, saya putuskan besok harinya baru akan datang ke ktr pusat dimana saya menabung.
Besoknya saya datang ke kantor pusat untuk melapor sekaligus meminta kembali kartu ATMnya. Eh.. Ternyata kartunya belum sampai juga ke kantor bank pusat. Padahal lokasi kejadian dan ktr pusatnya, dalam satu area kota yang sama.
Daripada nunggu waktu lagi, akhirnya saya sepakat untuk dibuatkan kartu ATM yang baru.
Yang ga habis pikir sampai sekarang, kenapa kalau pin-nya diberikan kepada CS palsu, uang kita bisa habis ? (Seperti kebanyakan cerita orang yang sudah menjadi korban). Bukankah pin itu identik dengan data yang ada di ATM ? Dalam arti kata, pin yang kita buat tidak akan terbuka ketika kartu ATM-nya berbeda ? Jangan-jangan.. ? Ah.. Sudahlah.. Toh sudah selamat..
Karena segera sadar, saya langsung menghubungi CS yang nomor Phone Bankingnya tertera disana untuk segera memblokir nomor ATM-nya dan memberi keterangan bahwa hari itu juga sebelum jam 15.00 kartu ATM sudah bisa ditanyakan ke ktr pusatnya. Karena ada keperluan, saya putuskan besok harinya baru akan datang ke ktr pusat dimana saya menabung.
Besoknya saya datang ke kantor pusat untuk melapor sekaligus meminta kembali kartu ATMnya. Eh.. Ternyata kartunya belum sampai juga ke kantor bank pusat. Padahal lokasi kejadian dan ktr pusatnya, dalam satu area kota yang sama.
Daripada nunggu waktu lagi, akhirnya saya sepakat untuk dibuatkan kartu ATM yang baru.
Yang ga habis pikir sampai sekarang, kenapa kalau pin-nya diberikan kepada CS palsu, uang kita bisa habis ? (Seperti kebanyakan cerita orang yang sudah menjadi korban). Bukankah pin itu identik dengan data yang ada di ATM ? Dalam arti kata, pin yang kita buat tidak akan terbuka ketika kartu ATM-nya berbeda ? Jangan-jangan.. ? Ah.. Sudahlah.. Toh sudah selamat..
Wallahu'alam..