Pages

22 November 2015

Hati-hati Dengan Penipuan di ATM




Setelah hampir 2 kali tertipu di ATM karena ATM macet, akhirnya berkesimpulan bahwa penipu terdiri dari beberapa lapis sebagai strateginya. Setiap lapisan berbeda orang yang kesemuanya bertugas memberi saran, petunjuk yang mempersulit korban, dan menggiring korban ke Customer Service yang salah :


Lapisan ke 1 -> Meyakinkan dan membantu memasukkan ATM korban.

Ketika kita mencoba bbrp kali gagal memasukkan ATM, tiba2 masuk seseorang dgn membawa kartu yang seolah diapun akan menggunakan ATM yang sama. Dia memastikan bahwa diapun baru saja melakukan transaksi dan mencontohkan memasukkan kartu punya dia dan mencabutnya kembali. "Sedikit dipaksa saja Pak.." katanya, sambil membantu memasukkan kartu kita secara paksa. Setelah itu diapun pergi keluar ruangan ATM.
Dalam kondisi begitu, kartu yang sudah masuk itu sulit untuk dicabut/dimasukkan kembali.

Lapisan ke 2 -> Membantu mempersulit keadaan Pertama.

Saat kita kebingungan, entah dari mana datangnya, masuk orang lain sambil ditangannya membawa ATM juga, seolah dia akan menggunakan ATM yang sama.
"Kenapa Pak ?"..
"Macet.." Jawab saya singkat.. 
"Itu kartunya belum masuk Pak, dorong saja.." katanya sambil tanpa ba.. bi.. bu.. dia membantu mendorong kartu ATM kita yang masih belum masuk sempurna dengan kartunya yang sudah ada ditangannya tadi..
Ketika kartu sudah masuk tapi masih terlihat ujungnya, ada notice di layar monitor, bahwa ATM dalam keadaan rusak. Saya menengok ke orang tadi, tapi dia sudah raib entah kemana. Yang terlihat hanya punggungnya dan sudah agak jauh dari ruangan anjungan ATM.
Lapisan ke 3 -> Menggiring kita agar menghubungi CS yang salah.

Saat semakin bingung kerena tombol mesin ATM tidak berfungsi, dari belakang saya (orang yang saya anggap sedang mengantri), menyarankan agar segera lapor ke CS. "Segera lapor aja Pak. Itu ada nomor tlp. CS lokal, pasti penanganannya lebih cepat". Sarannya sambil menunjuk stiker yang menempel didekat tombol mesin ATM.
Dalam keadaan tidak normal seperti itu, kadang2 otak kita langsung menerima. Logis.. yang lokal pasti ktrnya lebih dekat dgn lokasi anjungan ATM ini sehingga teknisi akan lebih cepat datang ke lokasi.

Setelah kita masuk ke jebakannya dgn menghubungi CS palsu, seperti CS pada umumnya, dia akan menanyakan identitas kita. Dari mulai no. kartu ATM sampai dgn nama Ibu kandung.
Tapi ketika terakhir dia menanyakan pin-nya, saya segera sadar.
"Lha.. kok nanya pin Mas ?.." (krn CS-nya laki2).
Dia beralasan agar pinnya diblokir. Hehe.. lucu nih orang, bego kok dibawa-bawa ya :v
Akhirnya saya tutup percakapannya. Eh.. dia malah telepon balik.
"Gimana Pak ? nanti pinnya nggak aman, kan kartunya masih dalam mesin..". Karena saya yakin dia penipu, saya bilang "Sabodo.. dari pada kamu yang ngambil ?". Eh.. dia mulai sumpah serapah haha.. Daripada buang energi, disconnected dah.. beres hehe..

Karena segera sadar, saya langsung menghubungi CS yang nomor Phone Bankingnya tertera disana untuk segera memblokir nomor ATM-nya dan memberi keterangan bahwa hari itu juga sebelum jam 15.00 kartu ATM sudah bisa ditanyakan ke ktr pusatnya. Karena ada keperluan, saya putuskan besok harinya baru akan datang ke ktr pusat dimana saya menabung.

Besoknya saya datang ke kantor pusat untuk melapor sekaligus meminta kembali kartu ATMnya. Eh.. Ternyata kartunya belum sampai juga ke kantor bank pusat. Padahal lokasi kejadian dan ktr pusatnya, dalam satu area kota yang sama.
Daripada nunggu waktu lagi, akhirnya saya sepakat untuk dibuatkan kartu ATM yang baru.

Yang ga habis pikir sampai sekarang, kenapa kalau pin-nya diberikan kepada CS palsu, uang kita bisa habis ? (Seperti kebanyakan cerita orang yang sudah menjadi korban). Bukankah pin itu identik dengan data yang ada di ATM ? Dalam arti kata, pin yang kita buat tidak akan terbuka ketika kartu ATM-nya berbeda ? Jangan-jangan.. ? Ah.. Sudahlah.. Toh sudah selamat..

Wallahu'alam..

Mau bikin akun Paypal ?

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.