Pages

25 November 2011

Peluang Tak Terduga

Lagi lagi ini pengalaman saya yang tanpa diduga duga. Entah dari mana awalnya, hanya saja satu pesan saya, perluaslah pergaulan. Jangan pernah melihat seseorang dari tingkat pendidikan, ekonomi, atau dari tingkat sosialnya. Karena bisa saja tanpa kita duga, dari sana kita dapat sesuatu yang sangat berharga.

Seperti yang sudah saya sebutkan di posting saya sebelumnya di Blog ini. Bahwa dalam rangka mengisi waktu, saya merencanakan balik ke rencana awal berusaha di bidang textile. Toh pekerjaan utama sudah ada yang menghandle yaitu system yang sudah berjalan tanpa harus campur tangan saya secara langsung.

Tapi ditengah jalan dalam pencarian itu, saya bertemu lagi dengan orang yang pernah saya kenal selama berpetualang (hehe.. biar rada keren dikit). Dalam obrolan itu, dia mengajak saya untuk bergerak di bidang property. Menurut ceritanya, dia bisa mendorong saya masuk kedalam pekerjaan proyek itu dengan bantuan putra daerah. Aduh.. apa pula nih ? saya ga ngerti.
Dia meyakinkan lagi, kalau saya mau terjun dalam proyek itu, dia akan mengantarkannya ke seorang putra daerah yang diberi “jatah” untuk mengelola sebagian proyek perumahan itu. Terus terang saya nggak ngeh dengan tawaran itu, karena meskipun saya senang kalau punya pekerjaan di bidang ini, tapi kalau tidak punya keahlian, untuk apa ?.

Akhirnya saya bilang “Insyaallah, kalau ada jodoh pasti kita bertemu lagi”.

Beberapa hari kemudian, di acara keluarga, saya ngobrol ngaler ngidul dengan adik ipar yang akhirnya menyenggol pekerjaannya di property. Dimana sebentar lagi perusahaannya akan istirahat untuk beberapa lama karena belum ada proyek baru.

Sekilas teringat orang yang ngajak terjun di proyek dan saya ceritakan lagi obrolan itu. Adik ipar saya terperangah ketika saya menyinggung masalah putra daerah. Menurut adik saya yang sudah lama di proyek perumahan, putra daerah inilah salah satunya yang bisa menjadi titik awal kita bergerak di proyek dan peluang ini susah didapat.

Karena penasaran, saya menemui lagi orang yang pernah menawarkan itu. Akhirnya sepakat untuk menemui yang namanya “putra daerah” itu ditemani adik ipar saya (karena saya tidak faham).

Sesampainya di tujuan, yang disebut “putra dareah” itu sudah menunggu. Diluar dugaan, dia anak muda bertato, usianya mungkin kisaran 24-26 tahunan. Tapi dia hormat (bahkan berlebihan) pada kami. Setelah kenalan seadanya, dia langsung mengajak saya dan yang lainnya ke lokasi perumahan itu. Sebuah perumahan semi real estate yang luas yang sedang membuat jalan utama menuju komplek perumahan baru itu.

Sesampainya di lokasi perumahan yang akan dibangun itu ternyata sangat luas. Kami diperkenalkan dengan Site Managernya. Usianya kira2 10 tahunan dibawah saya. Ternyata, menurut dia, kami ini adalah orang yang ke sekian kalinya yang datang dibawa oleh “putra daerah” itu kepadanya.
Sang "Site Manager" itu langsung berbicara ke pokok masalah yang berhubungan dengan pekerjaan. Yang menanggapi tentu saja adik ipar saya karena dia memang ahli dibidangnya. Dia lebih banyak bertanya mengenai pengalaman sampai kepada ha-hal teknis pekerjaan secara detail.

Di akhir pembicaraan, menurut dia, ternyata kamilah yang pertama mendapat penilaian positif karena yang lain yang pernah dibawa oleh putra daerah, hanya berbicara kesanggupannya untuk bekerjasama membangun proyek itu tapi tidak paham ketika pembicaraan menjurus ke hal-hal yang teknis.

Mungkin saja dilihat dari kualitas pembicaraan dengan adik ipar saya, dia berkomentar itu. Atau hanya ucapan penggembira saja, juga saya ga ngerti. Yang jelas, terakhir kami disuruh untuk mempersiapkan persyaratan administrasi dan membuat penawaran harga.

Tinggal sekarang memikirkan, apakah saya akan serius atau tidak dibidang ini ? Yang jelas dana untuk membangun 1 kavling yang terdiri dari 165 unit rumah itu benar-benar memeras otak, meskipun pembicaraan belum kearah sana.

Wallahualam Bisawwab, semoga Allah megampuni saya yang sudah diberi banyak kemudahan tapi masih saja kurang padat dalam beribadah ini. Lagian malu kalau harus memohon terus menerus terlalu banyak. Tapi yang jelas kita harus tetap berusaha dengan penuh keyakinan kepada Sang Maha Pemberi.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih, kritik dan saran anda adalah masukan yang sangat berharga bagi kami.

Mau bikin akun Paypal ?

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.